Bismillahirrahmanirrahim
Kehidupan merupakan sebuah perjuangan kita sebagai
hamba-Nya untuk memperjuangkan sebuah kebahagiaan yang abadi. Bukan kebahagiaan
yang bersifat sementara, hanya dapat dirasakan pada suatu waktu saja dan akan habis
dalam suatu waktu pula. Namun sebuah kemenangan yang besar, yang hanya akan didapatkan
oleh mereka hamba-Nya yang selalu menyeru untuk selalu beribadah kepada-Nya. Menjadi
penghuni surga-Nya dan termasuk ke dalam barisan umat dari utusan-Mu, nabi Muhammad SAW, itulah sebuah kemenangan
yang sebenarnya bagi mereka yang beriman.
Dengan kata lain kehidupan kita di dunia ini adalah semata-semata
hanya beribadah kepada Allah untuk bekal kita di akhirat nanti. Seperti firman
Allah dalam Al-Quran Surah Adz-Dzariat (51:56) artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Mulai kita dilahirkan di bumi ini hingga nanti
ruh kita diambil dan dikembalikan kepada-Nya, haruslah aktivitas yang kita lakukan
selama itu bernilai ibadah kepada-Nya.
Definisi ibadah itu sebenarnya luas,
tidak terpaut hanya ibadah-ibadah yang biasa disebut di dalam rukun islam dan ibadah
mahdhah lainnya saja. Melainkan seluruh aspek kegiatan kita setiap waktunya juga
dinamakan ibadah. Tidur, mandi, makan, kuliah, bekerja, membantu orang lain,
berkendara, dan seluruh aktivitas sehari-hari kita lainnya hingga kembali lagi untuk
istirahat di malamhari, amatlah rugi apabila kita hanya mengerjakannya demi
sebuah balasan materi maupun kebahagiaan lainnya saja yang bersifat sementara.
Kita sering dan senang melakukan aktivitas
sehari-hari kita namun ternyata di mata Allah tidak bernilai ibadah. Untuk mengubah
aktivitas tersebut menjadi sebuah nilai ibadah kepada Allah, salah satu caranya
adalah mengubah niat dalam hati kita agar dalam melakukan kegiatan tersebut semata-mata
karena hanya ingin mendapatkan ridho Allah dan seluruh isi dunia ini hanyalah sebuah
bonus yang Allah berikan kepada kita.
Tentunya apabila kita sudah meniatkan aktivitas
tersebut untuk mendapatkan ridho-Nya, pastilah akan berjalan sesuai dengan syariat
dan pedoman kita, Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan demikian akan hadir dalam diri
kita sebuah perasaan takut dan berharap kepada Allah agar diri ini selalu terjaga
dan selalu termotivasi untuk selalu merubah kebiasaan lamanya menjadi kebiasaan
baru yang sesuai dengan pedoman kita.
Misalkan di kala kita ingin berisitirahat
di malamhari, dengan mengikuti perintah Allah danRasul-Nya untuk tidak tidur larut
malam, membaca doa-doa yang dianjurkan kemudian tidur sesuai dengan apa yang
dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Lalu meniatkan bahwa tidur ini semata-mata adalah
sebuah proses isi ulang tenaga, pikiran, tubuh kita supaya bisa kembali segar pada
saat bangun dan bisa kembali beribadah di saat 1/3 malam terkahir untuk melakukan
qiyamullail dan disambung dengan shubuh
berjamaah di masjid dan seterusnya. Maka dengan demikian tidur malam kita bisa dinilai
ibadah di mata Allah SWT.
Begitu juga dengan kegiatan/aktivitas sehari-hari
lainnya. Pointnya adalah lakukan aktivitas tersebut dengan niat karena ingin mendapatkan
ridho-Nya, dimulai dengan selalu membaca kalimat basmallah dan diakhiri dengan kalimat
hamdallah. Sebagai mana dalam sebuah hadis tarbain dijelaskan : Sesungguhnya segala perbuatan itu disertai dengan
niat dan segala perkara itu tergantung apa yang diniatkan. Maka barang siapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya
maka hijrahnya untuk Allah dan rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya untuk karena
urusan dunia atau wanita untuk dinikahi maka hijrahnya untuk apa yang telah
diniatkannya tersebut.
Semoga kita semua selalu diberikan kemudahan
untuk selalu dijagakan hati kita untuk terus terpaut dengan-Nya, baik di saat beribadah
mahdah maupun dalam berkativitas. Dan yang terakhir semoga kita dapat mencapai sebuah
kemenangan yang ‘abadi’, kemenangan tiada batas, dan dikumpulkan kembali bersama
ayah, ibu, orang tua, saudara, kerabat, dan orang-orang yang kita cintai di
Surga-Nya. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar