Jumat, 20 September 2013

Hidup Itu Untuk Allah

Bismillahirrahmanirrahim
Kehidupan merupakan sebuah perjuangan kita sebagai hamba-Nya untuk memperjuangkan sebuah kebahagiaan yang abadi. Bukan kebahagiaan yang bersifat sementara, hanya dapat dirasakan pada suatu waktu saja dan akan habis dalam suatu waktu pula. Namun sebuah kemenangan yang besar, yang hanya akan didapatkan oleh mereka hamba-Nya yang selalu menyeru untuk selalu beribadah kepada-Nya. Menjadi penghuni surga-Nya dan termasuk ke dalam barisan umat dari utusan-Mu,  nabi Muhammad SAW, itulah sebuah kemenangan yang sebenarnya bagi mereka yang beriman.

Dengan kata lain kehidupan kita di dunia ini adalah semata-semata hanya beribadah kepada Allah untuk bekal kita di akhirat nanti. Seperti firman Allah dalam Al-Quran Surah Adz-Dzariat (51:56) artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Mulai kita dilahirkan di bumi ini hingga nanti ruh kita diambil dan dikembalikan kepada-Nya, haruslah aktivitas yang kita lakukan selama itu bernilai ibadah kepada-Nya.
Definisi ibadah itu sebenarnya luas, tidak terpaut hanya ibadah-ibadah yang biasa disebut di dalam rukun islam dan ibadah mahdhah lainnya saja. Melainkan seluruh aspek kegiatan kita setiap waktunya juga dinamakan ibadah. Tidur, mandi, makan, kuliah, bekerja, membantu orang lain, berkendara, dan seluruh aktivitas sehari-hari kita lainnya hingga kembali lagi untuk istirahat di malamhari, amatlah rugi apabila kita hanya mengerjakannya demi sebuah balasan materi maupun kebahagiaan lainnya saja yang bersifat sementara.
Kita sering dan senang melakukan aktivitas sehari-hari kita namun ternyata di mata Allah tidak bernilai ibadah. Untuk mengubah aktivitas tersebut menjadi sebuah nilai ibadah kepada Allah, salah satu caranya adalah mengubah niat dalam hati kita agar dalam melakukan kegiatan tersebut semata-mata karena hanya ingin mendapatkan ridho Allah dan seluruh isi dunia ini hanyalah sebuah bonus yang Allah berikan kepada kita.

Tentunya apabila kita sudah meniatkan aktivitas tersebut untuk mendapatkan ridho-Nya, pastilah akan berjalan sesuai dengan syariat dan pedoman kita, Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan demikian akan hadir dalam diri kita sebuah perasaan takut dan berharap kepada Allah agar diri ini selalu terjaga dan selalu termotivasi untuk selalu merubah kebiasaan lamanya menjadi kebiasaan baru yang sesuai dengan pedoman kita.
Misalkan di kala kita ingin berisitirahat di malamhari, dengan mengikuti perintah Allah danRasul-Nya untuk tidak tidur larut malam, membaca doa-doa yang dianjurkan kemudian tidur sesuai dengan apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Lalu meniatkan bahwa tidur ini semata-mata adalah sebuah proses isi ulang tenaga, pikiran, tubuh kita supaya bisa kembali segar pada saat bangun dan bisa kembali beribadah di saat 1/3 malam terkahir untuk melakukan qiyamullail dan disambung dengan shubuh berjamaah di masjid dan seterusnya. Maka dengan demikian tidur malam kita bisa dinilai ibadah di mata Allah SWT.
Begitu juga dengan kegiatan/aktivitas sehari-hari lainnya. Pointnya adalah lakukan aktivitas tersebut dengan niat karena ingin mendapatkan ridho-Nya, dimulai dengan selalu membaca kalimat basmallah dan diakhiri dengan kalimat hamdallah. Sebagai mana dalam sebuah hadis tarbain dijelaskan : Sesungguhnya segala perbuatan itu disertai dengan niat dan segala perkara itu tergantung apa yang diniatkan.  Maka barang siapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya untuk karena urusan dunia atau wanita untuk dinikahi maka hijrahnya untuk apa yang telah diniatkannya tersebut.
Semoga kita semua selalu diberikan kemudahan untuk selalu dijagakan hati kita untuk terus terpaut dengan-Nya, baik di saat beribadah mahdah maupun dalam berkativitas. Dan yang terakhir semoga kita dapat mencapai sebuah kemenangan yang ‘abadi’, kemenangan tiada batas, dan dikumpulkan kembali bersama ayah, ibu, orang tua, saudara, kerabat, dan orang-orang yang kita cintai di Surga-Nya. Aamiin





Tidak ada komentar:

Posting Komentar